Jayapura, Kabar Nusantara - Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray mengatakan, penanaman pohon bambu pada areal penyangga cagar alam cycloop ini merupakan bagian dari program penyelamatan cagar alam cycloop yang sudah dicanangkan Pj Gubenrur Papua bulan Agustus lalu.
"Ini program lanjutan, sebelumnya kita sudah tanam di wilayah pasir 6 Kota Jayapura, sekarang kita masuk ke wilayah Kabupaten Jayapura, penanaman pohon bambu sepanjang 78 kilometer akan selesai hingga tiga bulan ke depan atau ditargetkan pada akhir tahun akan selesai," ujarnya, kamis (16/11/2023)
Ormuseray mengaku, gerakan penyelamatan Cagar alam Cycloop akan terus dilakukan, Untuk itu gerakan penanaman pohon bambu di kawasan penyangga (buffer zone), seluas 78 kilometer yang dimulai dari Pasir 6 di Kota Jayapura hingga ke Kampung Maribu di Kabupaten Jayapura.
"Terima kasih untuk PT Freeport Indonesia, kami mohon dukungan dari pihak swasta lainnya, untuk penanaman akan dilakukan sesuai kelompok dan melibatkan semua elemen masyarakat. Hal ini dilakukan agar ada upaya semua pihak dalam menjaga cagar alam Cycloop," ujar Ormuseray.
Lanjutnya, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Cycloop. Anggota Satgas diisi oleh masyarakat, komunitas lingkungan dan aparat keamanan dan TNI dan Polri.
"Jadi, satgas ini tugasnya membantu pemerintah provinsi hingga kota dan kabupaten Jayapura menjaga dan melakukan pengawasan di kawasan cagar alam Cycloop," ujarnya.
Terkait dengan tambang emas illegal di kawasan cycloop, Ormuseray mengakui jika beberapa tahun lalu mereka ada beraktivitas, tetapi setelah diproses hukum maka lokasi tersebut saat ini sudah tidak ada aktivitas lagi.
"Kita terus melakukan pengawasan, pada prinsipnya kita akan konsen kedepan bagaimana upaya penyelamatan Cagar Alam Cycloop dengan penanaman bambu," terangnya.
Ia menambahkan, pohon bambu dipilih karena cepat tumbuh, tingkat kerapatan pohon diyakini efektif merehabilitasi hutan dan lahan, daunnya yang rindang dapat menjadi sumber oksigen dan menyerap karbon yang berperan dalam mitigasi bencana perubahan iklim.
"Bambu juga memiliki kemampuan menjaga ekosistem air terlebih pegunungan Cycloop menjadi sumber mata air bagi masyarakat di kota dan Kabupaten Jayapura,"ujarnya. (cal)