Jayapura, Kabar Nusantara - Pemerhati Lingkungan Barnabas Suebu yang juga mantan Gubernur Papua dengan penuh semangat dan harapan mengatakan Cagar Alam Cycloop diibaratkan sebagai Taman Eden yang memilik keanekaragaman hayati.
"Kita perlu selamatkan cycloop, kalau kita tidak mulai hari ini malapetaka besar akan datang, sudah terjadi tahun 2019 lalu," ucap Barnabas Suebu dalam sambutannya, kamis (16/11/2023)
Barnabas Suebu mengatakan, guna melindungi kondisi Cycloop pemerintah provinsi dan Kabupaten Jayapura harus berani tertibkan oknum-oknum pelaku perusakan hutan cycloop.
"Di kawasan gunung cycloop ada tambang emas illegal, itu harus ditertibkan, kalau ada pelaku harus di proses hukum sesuai undang-undang yang berlaku, seperti pelaku perusak kawasan hutan mangrove di Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Youtefa," ujarnya.
Lanjut Suebu, lemahnya pengawasan dan penindakan oleh pemerintah membuka cela bagi pelaku perusakan kawasan penyangga Pegunungan Cycloop, sementara untuk pengawasannya perlu melibatkan semua komponen masyarakat.
"Saya imbau kepada semua pihak, mari kita bersama menjaga kawasan penyangga pegunungan cycloop, karena cycloop merupakan sumber air bersih bagi seluruh warga di kota dan Kabupaten Jayapura dan Danau Sentani,"pungkasnya.
Khususnya penyelamatan Cycloop kita tidak hanya tanam pohon, lebih penting adalah menanam kesadaran manusia, kamu jaga dan pelihara dari padanya kamu akan hidup, kalau rusak pohon ini kamu akan mati, Tuhan berikan mesti dijaga dan dirawat secara baik jangan rusaki pohon atau alam itu," ujarnya melanjutkan.
Ia mengapresiasi PT Freeport Indonesia yang sudah memberikan bantuan bibit pohon bambu kepada Pemprov Papua maupun ikut serta dalam Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Jayapura. (Cal)