Semarang (kabar-nusantara.com) - Upaya
aksi joki vaksin diungkap dan digagalkan di Kota Semarang dan tiga ibu rumah
tangga sempat diamankan polisi. Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, angkat
bicara memperingatkan agar perjokian vaksin tidak terjadi. Dilansir dari laman
detiknews.com, Minggu (09/01/2022)
Peristiwa itu melibakan 3 ibu-ibu berinisial CL (37), IO (48), dan DS (41) yang
memiliki peran masing-masing. DS adalah joki yang hadir untuk divaksin, IO
adalah perantara dan CL adalah orang yang seharusnya divaksin.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengatakan peristiwa terjadi pada 3
Januari 2022 di Puskesmas Manyaran, Kecamatan Semarang Barat. Saat itu DS
datang untuk disuntik vaksin tapi ternyata ia memakai identitas CL.
"Ke Puskesmas
hendak melakukan vaksinasi namun saat dilakukan screening antara lain fisik dan
identitas ditemukan perbedaan misal foto yang ada dalam KTP berbeda dengan
wajah yang datang, si DS ini. Dari proses screening diketahui bahwa yang
bersangkutan memang hanya disuruh untuk menjadi joki vaksin," jelas Irwan
di Mapolrestabes Semarang, Rabu (5/1/2022).
Kepada polisi, CL mengaku mencari joki karena dia pernah kena COVID-19 dan
punya penyakit komorbid. Sedangkan dia butuh keterangan sudah divaksin untuk
pergi ke luar kota pada tanggal 3 Januari 2022. Dia kemudian bercerita kepada
IO dan ia diteruskan ke DS. Kemudian terjadi kesepakatan dengan imbalan Rp 500
ribu.
"Pertama karena saya sudah terkena COVID-19. Kedua saya hendak keluar kota
yang diharuskan memakai apliaksi PeduliLindungi. Di sisi lain saya punya
komorbid. Saya berasumsi bahwa saya tidak perlu divaksin karena imun tubuh saya
sudah merasa kebal jadi tidak perlu divaksin," ujar CL.
"Jadi saya minta bantuan mbak ini (IO) saya curhat, gayung bersambut. Jadi dia (DS) hanya sebatas ibu rumah tangga yang butuh uang makanya saya curhat, gayung bersambut, nilainya Rp 500 ribu," imbuhnya.
Sedangkan IO mengaku kebetulan mengenal DS yang memang sedang butuh uang. IO
sendiri juga mengaku tidak memperoleh bagian apapun. Kemudian DS mengaku
tertarik dengan tawaran tersebut karena ada imbalan.
"Saya sudah dua kali vaksin, atas nama saya sendiri. Sebelumnya belum
pernah jadi joki, baru kali ini. Karena ada upahnya," kata DS.
Namun kali ini
peristiwa belum terjadi dan CL akhirnya disuntik vaksin tanggal 4 Januari 2022.
CL menyampaikan permohonan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya.
"Saya pribadi meminta maaf atas kelalaian yang saya lakukan hari ini.
Peringatan buat saya dan teman-teman di sini, untuk selanjutnya tidak melakukan
kebodohan seperti ini. Saya dan pelapor sudah melakukan mediasi ke puskesmas,
kasus tidak dilanjutkan," kata CL. ( Angling Adhitya Purbaya – detikNews)
Baca artikel detiknews, "Aksi Emak-emak Joki Vaksin Semarang Dibongkar,
Fakta Ini Terungkap!" selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5890050/aksi-emak-emak-joki-vaksin-semarang-dibongkar-fakta-ini-terungkap.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/